Sabtu, 28 Januari 2012

Podange: Bangkit dari Keterbatasan

Inna ma’al ‘usyri yusra: sesungguhnya bersama satu kesulitan ada banyak kemudahan”. Potongan ayat Al Quran tersebut sesuai untuk mengilustrasikan kesulitan yang dialami warga di lereng gunung Wilis. Kerasnya alam pegunungan, kesulitan air, akses jalan dan komunikasi yang sulit, dan mata pencaharian sebagai petani di lahan kering yang kurang menjanjikan terkadang menumbuhkan rasa frustasi warga di sana. Namun, keberadaan mangga podang yang menjadi khas lereng gunung Wilis cukup menghibur hati warga. Ada setitik harapan untuk keluar dari kesulitan. Bisa jadi kemudahan inilah yang Tuhan anugerahkan untuk warga di sana. Bagaimana tidak, buah ini bisa tumbuh di pekarangan tanpa perawatan yang intensif.
Mangga podang memang memiliki kekhasan bila dibandingkan dengan buah mangga jenis lain baik dari segi rasa ataupun warnanya. Warna kulitnya kuning dengan sedikit bintik merah didekat pangkal dahannya, membawa daya tarik tersendiri bila dipandang. Aromanya khas mengundang selera segar apabila didekati. Rasanya manis walau tanpa gula. Benar – benar memenuhi syarat buah unggulan yang layak untuk dijadikan oleh-oleh khas Kediri.
 
Gambar 1
Sekeranjang mangga podang yang siap dijual di pasar buah Banyakan