‘Inna ma’al ‘usyri yusra: sesungguhnya bersama satu kesulitan ada
banyak kemudahan”. Potongan ayat Al Quran tersebut sesuai untuk
mengilustrasikan kesulitan yang dialami warga di lereng gunung Wilis. Kerasnya
alam pegunungan, kesulitan air, akses jalan dan komunikasi yang sulit, dan mata
pencaharian sebagai petani di lahan kering yang kurang menjanjikan terkadang
menumbuhkan rasa frustasi warga di sana. Namun, keberadaan mangga podang yang menjadi
khas lereng gunung Wilis cukup menghibur hati warga. Ada setitik harapan untuk
keluar dari kesulitan. Bisa jadi kemudahan inilah yang Tuhan anugerahkan untuk
warga di sana. Bagaimana tidak, buah ini bisa tumbuh di pekarangan tanpa
perawatan yang intensif.
Mangga podang memang memiliki
kekhasan bila dibandingkan dengan buah mangga jenis lain baik dari segi rasa
ataupun warnanya. Warna kulitnya kuning dengan sedikit bintik merah didekat
pangkal dahannya, membawa daya tarik tersendiri bila dipandang. Aromanya khas
mengundang selera segar apabila didekati. Rasanya manis walau tanpa gula. Benar
– benar memenuhi syarat buah unggulan yang layak untuk dijadikan oleh-oleh khas
Kediri.
Gambar
1
Sekeranjang
mangga podang yang siap dijual di pasar buah Banyakan